Jumat, 06 Juli 2012
“ Mercu Suar “ ( Part III )
Wajah fajar mulai menyungingkan senyumnya
Sejuk pagi tak mampu endapkan gumpalan resah
Seekor unggas meratap di ujung tiang sampan
Mematukmatuk tak beraturan sekuat paruh
Sepanjang pesisir angin bergumam meracuh
Nyaris porakporandakan deretan nyiur hijau
Alam tak lagi bergenggaman tangan pada kita
Sedari malam kilat petir menyalak galak
Hujan berderaiderai menimpah bumi kering
Membasahi menara kokoh menjulang nyata
Tempat aku berada di bawahnya, berteduh
Mercu suar penuh kenangan cerita kita …
Yang tak akan pernah mungkin kembali …
---------------------------------------------
By : Arrel – Cipondoh, 28 Maret 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar