Rabu, 07 Desember 2011

Rintih Seorang Sahabat






Kekasih...
Malam bergeser menjemput sang pagi....
Namun hatiku kian terjaga dalam pedih....
Sehari tadi batinku merintih....
Merasakan sakitnya tikaman sang belati....



Dalam doaku kusebut namanya serta ....
Biar sang Khalik selalu memberkati....
Serta memberikan sadar diri....
Bahwa diriku tak niat menyakiti....




Kekasih...
Ku rindu hadirmu sepanjang hari....
Menemaniku disaat hatiku liriiih....
Menjerit dalam pilu ku seorang diri....
Mengapa tiada satupun yang mengerti....
Bahwa aku sedang bersedih?




Kekasih....
Saat ini menitik air mataku membasahi pipi....
Andai manusia mau berperi....
Dengan sedikit kesadaran diri....
Bahwa kasihku sungguh tiada pamrih....
Apalagi untuk saling menyakiti...




Kekasih...
Kumohon kau mendengar hempasan laraku.....
Bahwa mengalah itupun bisa pilu....
Terlebih bila yang bersangkutan tak mau tau....
Apakah aku bersungguh hati atau menipu...?




Kekasih...
Ku tau Tuhan berada di kamarku....
Tersenyum IA membelai ku lembut....
Tapi mengapa bantalku kenapa kian beku....
Oleh tumpukan linangan air mataku....?




Kasih...
Malam ini yang kubutuhkan hadirmu...
Tuk menjadi tempat curahana hatiku...
Walau bukan dengan keluhan keluhan yang palsu...




Tapi inilah ungkapan hatiku....
Jiwaku sedang rapuh...
Hatiku sedang pilu....
Temaniku dimalam syaduh....
Ku tau Tuhan sdang menguji hatiku....




Pagi ini....Doaku tlah selesai....
Tapi mengapa airmataku tak segra usai....
Dalam diam bathin terus berbisik...
Tuhan ampuni hambaMU yang tau bersyukur ini....



Berjuta kawan sudah kau beri...
Tapi satu saja memusuhi mengapa bathinku periiih?
Apa karna ku mau belajar sadar diri....
Ataukah memang KAU mau latih ku tegar dalam periiih?
   




Pagi ini ..kubuka pintu dan menarik nafas dalam....
Berharap udara pagi melegakan dadaku....
Ku tatap langit kemana sang bintang....
Mengapa mereka harus ikut bermuram durja?




Kekasih...
Maafkan semua ungkapan hati ini.....
Karna aku selalu mau kasih yang menaungi...
Setiap permasalahan dalam diri....
Ku mau dapat selesai pagi ini.... 




Tapi aku bukan Peri...
Yang bisa menyulap sekehendak hati....
Aku hanyalah " Hamba" yang juga punya hati....
Tuk di mengerti, dipahami, dan dikasihi...
Serta tak ingin tuk terus dimusuhi....
Tuhan...kuatkanlah hati ini...




Kekasih...
Walau DIA hanya membisu pagi ini...
Tapi kurasakan hadirNYA membuatku teduh....
Berjuta kata ku rangkum jadi satu...
Jadikan melodi senandung hati yang pilu....



Ku tau Tuhan di pihakku...
Tapi ku tak mau seorang kawan pun kan berlalu...
Yang kuingin hanya kasih kian menyatu....
Dalam Kasih NYA dan bukan dalam persahabatan yang semu....
Tapi oleh Cinta kasih yang tulus.....




Berjuta maaf tlah ku pinta darinya...
Tapi hatinya tak tersentuh jua...
Dalam bingung ku bertanya pada NYA....
Apa salah dan lalai hamba....?
Apakah maaf tiada atinya lagi....?
Sehingga palu penghakiman tiada pula berhenti?




* Kasih...
Hapuslah air matamu...
Janganlah kau nikahkan sedihmu dalam hatimu...
Rasakanlah lembutnya KASIH TUHAN dalam dukamu...



Kuatkanlah hatimu...
Bukankah banyak orang berkata...
TUHAN tidak sejauh doa.....?




Kasih.......
Hidup ini hanyalah HITAM PUTIH......
Serahkanlah resah hatimu dalam usapan lembut KASIH TUHAN...
Bingkailah hatimu dalam Kidung sabda TUHAN...
Karna sabda NYA memberi ketenangan...!



By : Me & Sang Pujangga
* Curahan Hatiku Pada Sang Pujangga :(

Tidak ada komentar:

Posting Komentar